DOA TIGA KALIMAT
Minggu ini, tepatnya pada hari Jumat, 1 Mei, kita memasuki bulan Bulan Maria. Bagi orang Katolik, Mei adalah Bulan Maria dengan tema permenungan: Maria sebagai Bunda Allah. Kita diajak lebih sering berdoa Rosario. Doa ini berisi sebagian besar doa Salam Maria yang diulang-ulang dalam sikap renungan. Namun ada praktek yang keliru dimana umat berdoa Rosario selama perayaan Ekaristi berlangsung.
Mengapa keliru?
Karena Ekaristi Kudus adalah doa yang paling agung dan tinggi tingkatnya; semua umat beriman diharapkan ambil bagian di dalamnya secara khidmat dan khusuk. Kiranya perhatian kita hanya tertuju pada perayaan Ekaristi Kudus saja. Tetapi, dalam kalangan generasi tua memang ada kebiasaan seperti itu, mengingat pada masa lalu Ekaristi dipersembahkan dalam bahasa Latin yang tidak dipahami umat, sehingga mereka mengisinya dengan berdoa rosario. Rosario dan bentuk devosi lainnya harus diatur sedemikian rupa sehingga selaras dengan liturgi kudus; bersumber dari liturgi dan mengantarkan umat pada liturgi.
Lalu, apa isi doa Salam Maria?
Salam Maria terdiri atas tiga kalimat.
Yang pertama: “Salam, Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu.”
Kalimat kedua: “Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.”
Ketiga: “Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati.”
Ketika Maria mendengar kabar gembira dari malaikat bahwa ia akan mengandung, bahkan jauh sebelum itu, Maria dikatakan oleh kitab suci adalah seorang perempuan desa yang tulus, jujur dan selalu mengarahkan hati dan pikirannya kepada Tuhan.
Memang dia belum langsung berbicara kepada malaikat. Tetapi perjalanan hidupnya sudah mengarah pada Tuhan sampai akhirnya malaikat itu datang kepadanya dan mengatakan ,”Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau” (Luk 1:28). Salam itu berasal dari yang Maha Tinggi. Tidak seorang pun di muka bumi ini, bahkan para nabi dan raja besar, apalagi setan, disapa demikian “keren” oleh utusan Ilahi. Hanya Maria! Maka, patutlah orang Katolik mengulangi sapaan malaikat Gabriel itu.
Bagian selanjutnya adalah seruan dari Elisabet ketika mendengar salam dari Maria ,”Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu” (Luk 1:42) dan kemudian ditutup dengan doa dari gereja ,”Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati”. Amin.
Doa gereja ada dalam doa Salam Maria ini dimaksudkan agar gereja bisa bersama-sama dengan Maria dalam peziarahan ini. Itulah yang dikatakan dalam injil Yoh 14:16 “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.”
Ini yang perlu digarisbawahi. Orang yang menyerahkan diri seutuhnya kepada Tuhan adalah orang yang akan dibimbing oleh Tuhan. Itu sebabnya Maria sejak awal memberikan dirinya kepada Tuhan dan Tuhan membimbing dirinya sepanjang perjalanannya.
Itulah Salam Maria sebagai penyusun doa Rosario.
Namun, inti Rosario sebenarnya bukan Salam Maria, melainkan peristiwa yang direnungkan. Ada empat macam peristiwa: Sedih, Gembira, Mulia, Cahaya. Seluruhnya adalah seperti rangkuman Kitab Suci. Siapa yang direnungkan dan dikenangkan di situ? Yesus. Ketika berdoa Rosario seakan-akan kita sedang membaca Injil, yaitu kabar gembira Yesus Kristus. Kita meminta pertolongan Maria untuk mendoakan kita sekarang dan waktu kita mati dan kita percaya Maria bersama-sama dengan kita meminta kepada Allah.

Betapa hebatnya doa ini. Salam Maria dan Rosario!